Jumat, 30 Desember 2011

Tugas IV (menjadi guru)

Bab I
Kondisi Daerah
Perkenalkan nama saya Taufiq Hidayat usia 22 tahun, Saya lulusan Universitas Gajah Mada jurusan pendidikan Matematika, Saya akan mengajar di sebuah desa bernama Yapima yang terletak di Kabupaten Kaimana, di Provinsi Papua Barat.
Kabupaten Kaimana adalah salah satu kabupaten di provinsi Papua Barat, Indonesia Ibukota kabupaten ini terletak di Kaimana. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 18.500 km² dan berpenduduk sebanyak 26.703 jiwa (2000).

Geografi

Secara morfologi Kabupaten Kaimana meliputi wilayah datar hingga berbukit-bukit dan bahkan bergunung dengan kemiringan lereng bervariasi mulai dari < 2% hingga di atas 70% dan ketinggian tempat berkisar antara 0 – 2.800 m di atas permukaan laut. Sesuai dengan peta kondisi medan, morfologi Kabupaten Kaimana dapat dibedakan menjadi 5 kelompok, yaitu:

Wilayah datar

Wilayah ini mempunyai relief datar dengan kemiringan lereng < 2% dengan ketinggian tempat berkisar antara 0 – 50 m dpl. Daerah ini berada di sepanjang sungai, dataran bergambut dan sebagian kecil di daerah pesisir pantai. Kondisi penutupan lahan ini merupakan hutan rawa, hutan mangrove dan sebagian telah digunakan masyarakat berupa ladang. Luas wilayah areal ini mencapai 2.241 Km2 (12,11%) dengan penyebaran terluas di Kecamatan Teluk Etna.

Wilayah bergelombang

Wilayah bergelombang dengan kemiringan lereng dominan berkisar antara 2 - 8% dan berada pada ketinggian tempat antara 0 – 150 m dpl. Kondisi penutupan lahan ini berupa hutan dataran rendah. Daerah ini tersebar di 4 kecamatan dengan luas areal 3.610 Km² (1,95%).

Wilayah bergelombang hingga berbukit kecil

Wilayah ini menempati areal yang sangat sempit yang berada di Kecamatan Teluk Etna bagian utara, yaitu di sekitar Desa Urubika, Yapima dan Desa Ure. Kemiringan lereng daerah ini berkisar antara 9 – 15% (0,40%) dengan ketinggian tempat 20 - 800 m dpl, kondisi penutup lahan berupa kebun dan belukar.

Wilayah berbukit

Wilayah ini berbukit-bukit dengan kondisi lahan terjal dan mempunyai kemiringan lereng antara 15 – 25% dan setempat hingga 40% dengan ketinggian tempat 5 – 600 m dpl. Daerah ini penyebarannya paling luas mulai dari bagian tenggara hingga barat daya, seperti di Kecamatan Buruway dan Kecamatan Kaimana dengan luas areal 1503,9 Km² (8,61%) dengan penutupan lahan berupa hutan sekunder dan hutan primer.

Wilayah berbukit hingga bergunung

Daerah ini mempunyai bentuk wilayah berbukit-bukit hingga bergunung dengan kemiringan lereng > 40% dan setempat bisa mencapai 70%. Ketinggian tempat 100 – 2.800 m dpl. Daerah seperti ini tersebar luas di bagian utara merupakan Gunung Wagura Kote dan sebelah barat merupakan pegunungan Kumawa dengan luas areal 14.415,8 Km² (77,92%), Wilayah Kabupaten Kaimana sebagian besar berada pada kemiringan lereng > 40%.

Demografi

Adat istiadat di Kabupaten Kaimana yang oleh karena letaknya yang strategis sebagai tempat persinggahan (transit) telah mendapat pengaruh budaya dari luar (interaksi sosial) sehingga nilai-nilai adat asli daerah ini telah terakulturasi oleh nilai-nilai budaya sekitar. Penduduk yang bermukim di daerah pegunungan pedalaman belum banyak dipengaruhi oleh interaksi dari luar, sedangkan penduduk daerah pesisir telah banyak mendapat pengaruh tersebut melalui perkawinan, seni musik/ tari maupun cara berbusana.

Agama

Komposisi pemeluk agama di Kabupaten Kaimana terlihat cukup beragam, yakni Islam, Kristen Protestan, Katholik, Hindu dan Budha. Kondisi kerukunan dan toleransi antar umat beragama berjalan cukup baik.

Ekonomi

Kondisi sosial ekonomi penduduk wilayah Kabupaten Kaimana umumnya bergerak dalam bidang perikanan dan pertanian yang sifatnya subsistem, perkebunan tradisional, buruh bangunan dan buruh pelabuhan. Sedangkan dunia usaha umumnya ditekuni oleh penduduk asal bugis, jawa dan Warga Negaran Indonesia keturunan. Dengan berhembusnya arus reformasi maka telah pula diberdayakan sejumlah putra daerah asli Kaimana untuk menekuni bidang leveransir dan developer.
Kondisi ekonomi penduduk di kampung-kampung maupun di kota Kabupaten Kaimana bersifat usb-sistem, yaitu sebagai petani maupun nelayan, artinya hasil produksi pertanian maupun perikanan umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga secara terbatas dan konsumtif, sebagian kecil penduduk lainnya menekuni lapangan pekerjaan sebagai PNS, pedagang, buruh bangunan dan pelabuhan serta sektor informal lainnya.
Mata pencaharian penduduk di wilayah Kabupaten Kaimana umumnya pada sektor pertanian, perikanan, perdagangan, jasa. Sektor pertanian dan perikanan masih bersifat tradisional. Sedangkan dunia usaha umumnya ditekuni oleh penduduk asal Bugis, Jawa dan Warga Negara Indonesia Keturunan. Dewasa ini telah diberdayakan sejumlah putera daerah untuk menekuni bidang leveransir dan developer.
kondisi ekonomi penduduk pedesaan hingga saat ini masih bersifat tradisional (pertanian dan perikanan), artinya hasil produksi pertanian dan perikanan umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga secara terbatas, sedangkan penduduk perkotaan di Kabupaten Kaimana sebagian lainnya menekuni lapangan pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil, pedagang, buruh bangunan dan pelabuhan serta sektor informal lainnya.





















Bab II
Rencana Kerja

            Perjalanan menuju Desa Yapima sangat-lah melelahkan, karena terletak di daerah perbukitan, tapi setibanya saya di Desa Yapima saya disambut baik oleh masyarakat sekitar. Saya disini selama enam bulan untuk mengajarkan anak – anak pelajaran berhitung/matematika, karna bagi saya pelajaran berhitung sangat-lah penting anak – anak yang berada di pelosok negeri Indonesia. Saya sangat prihatin melihat keadaan anak – anak Desa Yapima karena mereka tidak memakai alas kaki untuk pergi ke sekolah. Saya salut dengan semangat anak – anak Desa Yapima untuk belajar dan mereka sangat antusias saat saya sedang menerangkan pelajaran yang saya ajarkan kepada mereka. Saya memiliki metode mengajar dengan menggunakan lidi/kayu kecil untuk membantu anak – anak sehingga mempermudah belajar menghitung dan belajar pun lebih menyenangkan.















Bab III
Harapan Saya

            Untuk anak – anak yang saya ajarkan, Saya berharap anak – anak bisa  menerapkan dalam kehidupan sehari – hari dan ilmu yang saya ajarkan semoga bermanfaat. Untuk masyarakat sekitar, Saya harap untuk selalu mendukung anak – anaknya untuk bersekolah, karena sekolah itu sangat-lah penting bagi anak – anak yang berada di pelosok Indonesia. Dan untuk diri saya sendiri, Saya berharap dapat menimbulkan rasa simpati dan empati kepada orang lain